Ads Top

Tasamuh Kunci Sukses Menjadi Pemimpin Trasformasional


Pemimpin adalah orang yang menjadi gambaran sebuah organisasi secara umum sabagai identitas yang akan dilihat oleh pihak luar organisasi tersebut. Dalam pelaksanaan program sebuah organisasi atau lembaga, pemimpin menempati posisi strategis yaitu sebagai kunci kesuksesan penentuan arah organisasi. Pasalnya seorang pemimpin mempunyai hak dan tanggungjawab untuk menentukan kebijakan akan dibawa kemana lembaga yang dipimpinnya itu. Pada posisinya sebagai orang tertinggi di organisasi, egoisme dalam memutuskan kebijakan organisasi menjadi tantangan terberat yang dihadapi oleh setiap pemimpin di hampir semua organisasi.
Egoisme
Egoisme muncul disaat seorang pemimpin mempunyai hak lebih untuk mengambil kebijakan sebuah organisasi dibanding anggota lain. Subyektifitas merupakan faktor penyumbang munculnya egoisme pemimpin pada praktik kepemimpinannya. Hal tersebut menjadikan sebuah organisasi tak mempunyai idealisme dalam melaksanakan tugas dan fungsi yang telah ditentukan sebelumnya pada visi dan misi organisasi. Tidak optimalnya potensi sumber daya manusia yang dimiliki oleh karyawan/anggota sebuah organisasi merupakan salah satu dampak seorang pemimping hanya mementingkan subyektifitas dibanding obyektifitas.
Kebanyakan pemimpin saat ini tidak mau mendengar suara bawahannya dengan dalih pemimpin punya hak untuk keberhasilan organisasi. Tak jarang pula banyak pemimpin saat ini mengatakan “saya lebih tua, sehingga saya lebih tahu segalanya”.
Tak Melihat Potensi Anggota
               Egoisme yang melekat pada diri seorang pemimpin, tanpa disadari berimbas pada praktik tidak mampunya seorang pemimpin mendengarkan suara bawahannya. Hal tersebut secara tidak langsung menghalangi seorang pemimpin melihat lebih jauh seberapa besar potensi sumber daya manusia anggotanya.
Hal tersebut dapat mendorong ketidakharmonisan hubungan antara atasan dan bawahan pada sebuah organisasi. Pasalnya anggota merasa tidak diperhatikan atau tidak dianggap ada sedangkan pemimpin sebagai atasan juga tak mau tahu potensi yang dimiliki anggota walaupun itu baik dan pemimpin tahu sebetulnya potensi tersebut dapat mengubah organisasi menjadi lebih baik. Proses menuju kehancuran organisasi ini akan terus berjalan pasti selama pemimpin tidak mau masuk dalam sudut pandang anggotanya sebagai bawahan yang menikmati kebijakannya.
Menuju Keberhasilan Organisasi: Menjadi Pemimpin Transformasional diawali dengan Sikap Tasamuh
Tasamuh atau dalam bahasa Indonesia biasa disebut toleran, menurut KBBI berarti  bersifat atau bersikap menenggang (menghargai, membiarkan, membolehkan) pendirian (pendapat, pandangan, kepercayaan, kebiasaan, kelakuan, dan sebagainya) yang berbeda atau bertentangan dengan pendirian sendiri. Pemimpin harus mampu memberikan ruang kepada anggotanya untuk bersuara. Pemimpin yang baik tidak akan mudah menyalahkan anggotanya, harus dapat melihat lebih jauh tentang apa yang dikatakan atau diinginkanya. Disaat itulah seorang pemimpin mentransformasi nilai pribadi pada diri anggota menjadi nilai yang bersifat organisatoris yang akan mempercepat tercapainya tujuan organisasi.
Memberikan perhatian khusus kepada anggota organisasi menjadi langkah seorang pemimpin akan tahu kebutuhan anggotanya. Lebih dari itu pemimpin mampu mendorong secara halus sesuai dengan irama kerja anggotanya bahwa yang dilakukan anggotanya dalam kehidupan pribadinya adalah bagian dari pencapaian tujuan organisasi. Sehingga target-target organisasi yang telah ditetapkan dalam rencana strategi secara formal akan tercapai lebih cepat dari waktu yang telah ditentukan. Hal tersebut sebetulnya berawal dari keberanian seorang pemimpin keluar dari zona egoismenya yang tidak akan masuk dalam paradigma anggotanya.
Egoisme yang sudah mulai tak melekat pada seorang pemimpin akan mampu mendorong pemimpin mempunyai kejernihan dalam berfikir. Termasuk dalam hal melihat potensi anggotanya, ketika egoisme sudah tak melekat lagi pada tubuh pemimpin maka potensi yang dimiliki anggotanya akan dapat dilihat dengan mata yang jernih tanpa pilih kasih atau bahkan takut kalau nanti ada yang lebih baik dari saya sebagai pemimpin. Disaat inilah anggota merasa diberi tempat yang layak di sebuah organisasi. Karna hampir setiap potensi yang dimiliki anggota mampu ditransformasikan menjadi potensi organisasi sebagai langkah mewujudkan prestasi organisasi.

Kesimpulan
Sikap tasamuh atau toleran sebagai langkah masuk dalam prespektif orang lain menjadi langkah paling efektif bagi setiap pemimpin untuk dapat dikatakan sebagai pemimpin transformasional. Pemimpin yang mampu merubah kepentingan pribadi anggota-anggotanya menjadi kepentingan organisasi. Disaat itulah pemimpin akan mendapat gelar sebagai “pemimpin penyambung lidah rakyat” yang selalu dinanti kedatangannya.
KETERANGAN
Tema     : Pemimpin Transformasional
Judul      : Tasamuh Kunci Sukses Menjadi Pemimpin Trasformasional
Oleh       : Muhamad Adnan | STAIA Syubbanul Wathon
Ket         : Disusun guna pelengkap tugas Akhir Semester V Manajemen Pendidikan Islam
DAFTAR PUSTAKA

No comments:

Powered by Blogger.